
Kembang api adalah hasil perpaduan sains dan seni yang luar biasa. Setiap ledakan cahaya yang kita lihat di langit malam merupakan hasil dari reaksi kimia yang kompleks. Pada dasarnya, kembang api terdiri dari beberapa komponen utama seperti bubuk mesiu, oksidator, reduktor, dan garam logam. Semua bahan ini bekerja bersama untuk menciptakan warna dan efek yang mengagumkan.
Ketika kembang api dinyalakan, api merambat ke dalam cangkang dan membakar bubuk mesiu di dalamnya. Reaksi ini menghasilkan gas panas yang mendorong kembang api ke udara dan pada saat yang tepat, muatan dalamnya meledak menciptakan percikan warna-warni. Warna dalam kembang api berasal dari garam logam yang terbakar, misalnya stronsium untuk merah, barium untuk hijau, dan tembaga untuk biru.
Selain warna, efek suara dan pola dalam kembang api juga dirancang dengan cermat. Bentuk seperti bintang, cincin, dan ekor naga diciptakan dengan mengatur posisi bahan peledak dalam cangkang kembang api. Suara yang terdengar saat ledakan disebabkan oleh udara yang memanas dengan cepat akibat ledakan, menciptakan gelombang tekanan yang kita dengar sebagai dentuman.
Perkembangan teknologi terus meningkatkan kecanggihan kembang api. Saat ini, ada kembang api yang dapat dikendalikan melalui komputer untuk menciptakan pertunjukan yang lebih terkoordinasi dan dramatis. Dengan perpaduan antara sains dan kreativitas, kembang api terus menjadi tontonan yang memukau dunia.